Surat Pertama dan Terakhir di Tanganmu.


Entah ada berapa banyak kata yang tertulis pada lembar-lembar kertas itu. Berisi hal-hal yang mungkin penting dan juga ku anggap sebagai basa-basi untuk memulai pembicaraan. Entah ada berapa rasa yang teraliri saat jari jemari mulai menulis, saat bertanya kabarmu, saat menuliskan sedang apa kamu, atau pernyataan tentang kebenaran.

Sejenak aku diam, lalu tak tahu harus menuliskan apa. atau sesaat aku bisa menuliskan dengan lancar semua yang ada di pikiran dan perasaan. Semua mengalir seperti airmata yang jatuh tepat di punggung tanganku.

dan aku telah menyelesaikan surat itu hingga mendarat tepat di tanganmu.

Surat pertama dan terakhir, penuh maaf.

 

38 thoughts on “Surat Pertama dan Terakhir di Tanganmu.

  1. Sekitar 500 kata.. *beneran diitung* *ngahahah* 😀

    Aku jugak mintak maaf ya.. Maaf karena ngga mikirin perasaan kamu.. Seharusnya aku tau kalok kamu jugak ngerasa sakit..

    Sampai jumpa di minggu depan.. Semoga ada kesempatan untuk bertemu.. 🙂
    *ngga jadi batalin tiket* *btw, bales smsnya dongs*

  2. hai, Fryan. lama nggak ketemu. aku sudah lama pingin mampir ke blogmu tapi sekarang baru sempat.
    sori aku sekarang belum punya blog. maaf aku menghancurkan segalanya. cuma blogku yang pasti adalah winterwing. blognya masih ada tapi belum ada konten.
    aku lagi bingung mau posting apa sekarang. sekarang winterwing sebaiknya diisi apa?
    aku mikirin itu terus2an sampai sekarang. hasilnya = 0.
    btw kamu kerja fotografer ya?
    selamat ya? bisa kerja kemana-mana. semangat juga! kamu masih punya semanagat ngeblog juga. semoga aku juga bisa menemukan kembali semangat ngeblog seperti kamu.

  3. kabar gembira, Fryan!
    aku akhirnya mulai osting lagi di winterwing. posting pertama nih. sori topiknya gak penting tapi nggak papa ya? nanti aku tambahi lagi dengan artikel sains biar bermanfaat. makasih buat support kamu, Fryan.

Leave a reply to aqied Cancel reply