Kesendirian membawaku pada sebuah pembelajaran kecil. Pembelajaran yang harusnya telah aku ketahui sejak dulu.
Cinta tak harus tergesa-gesa untuk kembali, atau mungkin tak perlu kembali.
Cinta juga tak harus terburu-buru untuk mencari pelabuhan baru, tapi harus menemukan.
Masa lalu sering saja teringat dikepala yang sudah bosan untuk memikirkannya. Saat kamu kembali, kamu hanya akan membuka ruang gelap yang kini perlahan menutup. Terkadang aku terhanyut dalam kisah-kisah lama, tanpa sadar terbawa dalam cerita dahulu. Kemudian kamu tiba-tiba pergi, berlalu begitu saja. Meninggalkan beberapa cerita tentangmu dan kembali bahagia sendiri tanpaku.
Seharusnya aku tak menyesal,
seharusnya aku bersyukur atas apa yang telah terjadi.
Aku pria baik, yang terus mencoba meningkatkan kualitas diri dan kepantasan. Karena pria baik akan mendapatkan wanita yang baik pula.
dan kamu…. kamu.. terjebak pada sesuatu yang menurutku tak bisa kamu lepaskan. Aku tau sebagian kisah hidupmu karena aku adalah seseorang yang selalu mendengar ceritamu, tanpa kamu tau bagaimana perasaanku ketika kamu bercerita.
Kamu menggengam sesuatu yang menyakitkan bagimu, tanpa kau berpikir untuk melepaskan genggaman itu. Aku tak tau apa yang kamu pikirkan tentang itu. Yang aku yakinin, kamu telah membuat pria-pria baik diluar sana menjauh darimu. Dan kamu seperti menjadi wanita yang tak baik ketika kamu masih bisa bertahan pada pria yang juga tak baik.
Aku sadar tak semua yang dinilai baik itu selalu baik bahkan sebaliknya, yang kelihatannya tidak baik, tak selamanya juga tidak baik.
Hai, wanita ku terdahulu. Bahagialah kamu dengan apa yang kamu pilih. Tertawalah pada kehidupanmu, dan menangislah juga pada kehidupanmu sendiri.
Dan aku akan jauh lebih bahagia… 🙂
_dyazafryan_
let by gone 😀
dont you remember 😐
i remember… 😀
inget.. inget.. inget.. :’)
akhirnya …. 😛
akhirnya ya mbak el… hihihhi 😀
iya akhirnya ….
*lempar kleponn… 😛
Cinta juga tak harus terburu-buru untuk mencari pelabuhan baru
berapa lama tidak terburu-buru, berapa lama yang terburu-buru?
tapi setuju kok
hmm berapa lama ya.. sekuat hati aja mas.. 😀
hati-hati… kalau dicoba terlalu lama, bisa rusak hatinya #lah?
Jangan sampe rusak lagii mas ryann.. 😦
lagiii? dah pernah rusak dong…
😦
Pernah mas..pernah rusakk… hiks… 😦
reparasinya gimana? dimana?
Reparasinya gmana ya..pulih. sendiri..
time heals the soul?
Maybe like that….
Jejak yang lalu akan selalu ada, teruslah melangkah karena akan ada cerita baru yang siap dijejaki.
Dyaz, ini pasti pribadi deh. 😀
hahahha.. tau aja mbak.. 😀
wooo jelas.
*kabur*
Jelas apaann mas? *lempar bata.. hahaga
Aku bantu lempar yah, Yaz. 😀
Hahahaha.. sok atuhh..lempar aja…
endingnya….
endingnya… pergi jauh… 😀
untuk sekarang yang dalam kondisi belum menikah
lebih nyaman dalam KESENDIRIAN sambil menunggu waktu itu tiba
waktu dimana AKU DAN DIA duduk berdampingan di tempat yang mengikat kita dengan suatu ikatan suci “PERNIKAHAN” ,,hheee
Wah.. mbak ema bikin sirikk…aja..
sirik kenapa?? kan saya belum nikah
syiriknya ntar aja yaaa 🙂
Ohh..blm ya..kirain sudah.. nggak jadi deh..hhiiii…
hehe ntar tunggu aja surat undangannya 🙂
Yaaa… bntr lgi ya… hheehhee
nunggu waktu yang tepat yg udah dijadwalkan sm Allah ^_^
Aminnnn… heheheh
Dikejar lari,diam dia datang = cinta 🙂
Cieee.. randyy.. ngejer trus..
wahahaa aku nggak ada bilang bg 🙂
Hahahaha… pengalamn yak?
biarkan semua menjadi misteri haha 🙂 *kaboor
ada rasa marah di dalam postingan ini, well.. alangkah lebih baik jika kita memilih untuk melepaskan tanpa rasa sakit 😀
*ting ting*
marah kenapa mbak asmie.. 😦
yups..melepaskan tanpa rasa sakit..
tapi gimana..mbak asmie? 😀